Sabtu, 11 Juni 2011

Zat Makanan

| |
0 komentar
ZAT ADITIF PADA MAKANAN (1)

Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan pada saat proses pengolahan. Jenis- jenis zat aditif dapat terbagi menjadi 2, yaitu zat aditif berdasarkan sumbernya dan berdasarkan fungsinya. Berdasarkan sumbernya terbagi menjadi alami dan buatan sedangkan berdasarkan fungsinya dapat di golongkan sebagai berikut :
A. PENYEDAP
1. Rasa
Pemanis  Alami

Merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan
nabati maupun hewani. Contoh :
·         Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
·         Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.
·         Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis, madu juga banyak digunakan sebagai obat. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu manis juga berfungsi sebagai pengawet.
Pemanis Buatan
Adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya hádala sebagai berikut :
·         Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin makanan dan minuman yang menggunakan metil ester, merupakan pemanis yang digunakan dalam pemanis buatan produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.
·         Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin. Sakarin sangat populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker). Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari.
·         Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
·         Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta makanan lain.
·         Asesulfam K
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)- on-2,3- dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang tidak berbahaya.

2. Penguat Rasa dan Aroma

Penguat Rasa dan Aroma Alami

Bahan penyedap dari bahan alami selalu terdapat di dalam setiap makanan. Jenis bahan penyedap ini banyak sekali. Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama sebagai bumbu makanan, Contoh:
·         Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami yang paling banyak digunakan.
·         Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.
·         Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari bubuk ikan dan udang kecil yang dibumbui sedemikian rupa alami: terasi, bawang, daun pandan, kayu manis sehingga memberi rasa sedap yang khas.
·         Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.
·         Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.
·         Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap masakan.
·         Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.
·         Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberiaroma     harum khas kayu manis.
·         Benzaldehida mempunyai rasa dan aroma seperti buah lobilobi.
·         Etil-butirat mempunyai rasa dan aroma seperti buah nanas.
·         Oktil-asetat mempunyai rasa dan aroma seperti buah jeruk.
·         Amil-asetat mempunyai rasa dan aroma seperti buah pisang.
·         Amil-valerat mempunyai rasa dan aroma seperti buah apel.
·         Isobutil-propionat mempunyai rasa dan aroma seperti buah rum.
·         Benzal dehid mempunyai rasa dan aroma seperti buah cherry.
·         Vanili

Penguat Rasa dan Aroma Buatan
Penyedap buatan yang paling banyak digunakan dalam makanan adalah vetsin atau monosodium glutamat (MSG) yang sering juga disebut sebagai micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa manis dan asin yang gurih. Mengonsumsi MSG secara berlebihan akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang dikenal sebagai Chinese Restaurant Syndrome. Tanda-tandanya antara lain berupa munculnya berbagai keluhan seperti pusing kepala, sesak napas, wajah berkeringat, kesemutan pada bagian leher, rahang, dan punggung.

2. Konstituen
Konstituen Alami
·         Agar-agar Adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga.
·         Gelatin Merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis Kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang.
·         Gom Arab adalah salah satu produk getah (resin) yang dihasilkan dari penyadapan getah pada batang tumbuhan legum.

Konstituen Buatan
·         Aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol)
·         Kalium glukonat (pada buah kalengan)
·         Aluminium silikat (untuk susu bubuk)
·         Kalsium aluminium silikat (untuk garam meja)
3. Pewarna
Pewarna adalah bahan yang dapat memberikan atau memperbaiki warna pada makanan. Dengan menggunakan pewarna, makanan bisa tampak lebih menarik dan menjadi lebih bervariasi. Berikut ini adalah jenis-jenis pewarna alami dan buatan yang sering di gunakan :

Pewarna Alami
·         Anato (oranye), antara lain digunakan untuk es krim keju dan lain-lain.
·         Karamel (coklat hitam), biasanya digunakan dalam proses pembuatan selai, jeli,atau jamur kalengan .
·         Beta-karoten (kuning), terdapat dalam wortel.
·         Kapsaisin (merah), terdapat dalam cabai merah.
·   Klorofil (hijau), terdapat dalam daun suji dan daun pandan biasanya digunakan pada saat proses pembuatan kue.
·        Kunyit (kuning)

Pewarna Buatan
·         Tartazine (kuning-jingga)
·         Sunset Yellow (merah-jingga)
·         Carmoisine (merah)
·         Quinoline Yellow
·         Ponceau 4R (merah terang)
·         Brilliant Blue FCF, biasanya digunakan untuk es krim
·         Eritrosit (merah)
Read More

Kamis, 09 Juni 2011

Poly Gama Glutamic Acid

| |
0 komentar
Poli Gama Asam Glutamat
  1. PENDAHULUAN
Poli gama asam glutamat merupakan senyawa yang terbentuk dari  Anion yang disusun dari homopolymers linier L-asam glutamat yang dihubungkan oleh gamma-karboksil-alpha-amino amida obligasi yang memiliki derajat polimerisasi heterogen dan bergantung pada jenis tertentu nematocyst. Dalam bagian intracapsular konsentrasi monomer asam glutamat adalah sebesar 2 M. Ini adalah pertama kalinya bahwa poli (gamma-asam glutamat) s, yang diketahui terjadi dalam beberapa bakteri yang dipilih, dilaporkan untuk eucaryotes. Disarankan agar mereka juga dapat hadir sebagai komponen dominan dalam nematocysts spesies cnidarian lain dan dengan demikian mungkin mewakili sebuah kelas senyawa yang merupakan karakteristik untuk seluruh filum dari dunia hewan.
Poli Gama Asam glutamat memiliki manfaat untuk meningkatkan elastisitas kulit, meningkatkan faktor pelembab alami (NMF) pada kulit, membentuk film efek, Pengelupasan kulit keratin tua, kliring stagnan melanin untuk mencerahkan kulit dan meningkatkan kekuatan tarik yang rusak rambut setelah paparan sinar matahari dan pemutihan. Poli gama asam glutamat dapat juga dihasilkan oleh bakteri staphylococcus epidermis , bakteri s.epidermis tidak berbahaya bagi kulit tetapi itu adalah penyebab utama infeksi yang didapat di rumah sakit dan infeksi berdiamnya perangkat medis. S. epidermidis dikaitkan dengan sejumlah besar infeksi pada orang dengan prostetik sendi, penggantian katup jantung, dan intravena kateter, dan resistensi antibiotik membuatnya sulit untuk pertempuran. Selain itu, mekanisme melalui mana organisme patogen menjadi  penghalang pelindung kulit tetap tidak jelas.
S. epidermidis mengeluarkan suatu polimer ekstraseluler yang disebut poli-gamma-glutamat ( PGA) untuk memfasilitasi pertumbuhan dan menjamin kelangsungan hidup bakteri di dalam tubuh manusia. PGA melindungi patogen dari inang bawaan pertahanan selama infeksi. S. epidermidis adalah satu-satunya yang dikenal patogen manusia untuk memproduksi PGA selain Bacillus anthracis, tetapi ada beberapa perbedaan dalam cara menggunakan dua patogen PGA untuk keuntungan mereka. PGA saat ini digunakan sebagai antigen untuk produksi vaksin melawan Anthrax .
Demikian Bahwa Poly gama asam glutamat dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika karena memiliki sifat yang dapat meningkatkan elastisitas pada kulit,sebagai pelembab alami dan sebagai pencerah kulit setelah terpapar sinar matahari.poly gama asam glutamate juga dapat dimanfaatkan sebagai antigen untuk memproduksi vaksin melawan anthrax.
  1. PEMBAHASAN
Poli gamma-asam glutamat adalah konstituen utama dari nematocysts di Hydra (Hydrozoa, Cnidaria). Tetapi poli gama asam glutamate terdapat juga pada tubuh manusia yang dikeluarkan bakteri staphylococcus epidermis berupa polimer ekstraseluler yang pada bakteri s. epidermis untuk memfasilitasi pertumbuhan dan menjamin kelangsungan hidup bakteri di dalam host manusia. PGA melindungi patogen dari inang dengan pertahanan bawaan selama infeksi. Staphylococus epidermidis adalah satu-satunya yang dikenal patogen manusia untuk memproduksi PGA selain Bacillus anthracis, tetapi ada beberapa perbedaan dalam cara menggunakan dua patogen PGA untuk keuntungan mereka. PGA saat ini digunakan sebagai antigen untuk produksi vaksin melawan Anthrax.
Penemuan yang sekarang berhubungan dengan poli-gamma-glutamat (PGA) yang memiliki ultra-tinggi berat molekul lebih besar dari 5.000 kDa. Ultra-tinggi berat molekul PGA menurut penemuan yang sekarang memiliki berat molekul rata-rata lebih besar dari 13.000 kDa, dan lebih dari 95% dari molekul memiliki berat molekul yang berkisar antara 3.000 hingga 15.000 kDa. Selain itu, dapat dihasilkan oleh kultur dari Bacillus subtilis var. chungkookjang. Ultra-tinggi berat molekul PGA sesuai dengan penemuan ini menunjukkan sangat bagus menyerap kelembaban, kelembaban penahan, berkelanjutan rilis, mineral kelarutan, dan sifat menyerap air, dan dengan demikian, dapat digunakan sebagai nilai tinggi baru dan bahan tambah dalam berbagai aplikasi.
Berbagai aplikasi yang dimanfaatkan dengan sifat yang dimiliki PGA ,Natto Biosciences Amerika Utara memperkenalkan Gamma-Poli polipeptida Asam glutamat (Gamma-PGA atau Natto Gum), untuk digunakan dalam pengembangan krim dan anti-penuaan creams, produk perawatan rambut, masker wajah, mencukur krim dan lotion. Ujungnya digunakan dalam produk kosmetik selesai memberikan keuntungan seperti meningkatkan elastisitas kulit, meningkatkan faktor pelembab alami (NMF) pada kulit, membentuk film efek, Pengelupasan kulit keratin tua, kliring stagnan melanin untuk mencerahkan kulit dan meningkatkan kekuatan tarik yang rusak rambut setelah paparan sinar matahari dan pemutihan.
Jika tidak dikenal sebagai Y-PGA, Natto Gum, Plant dan Phyto Kolagen Kolagen. Hal ini biasa terjadi secara alami Anionic poliamida homo-larut dalam air, biodegradable, dan tidak beracun terhadap manusia dan lingkungan. The Gamma bentuk asam Polyglutamic adalah bentuk alami PGA. Jarang dan sampai saat ini, hanya tersedia secara komersial dari Korea Selatan dan Taiwan, tetapi dalam berat molekul rendah dan rendah purities.
Y-PGA kami memiliki berat molekul berkisar dari Rp 100.000 sampai 8 juta Daltons dan kemurnian di atas 95%. Natto berasal dari fermentasi kedelai, yang berisi penawaran yang kaya vitamin, dan enzim yang oligosaccharides sebaliknya tidak akan tersedia dari kedelai difermentasi. Di Asia, Natto adalah bahan makanan kesehatan tradisional yang pada awalnya digunakan 1000 tahun yang lalu oleh Jepang. Setelah difermentasi, pasta yang lengket itu terbentuk pada permukaan kedelai. Pasta lengket ini adalah apa yang membentuk Y-PGA, juga dikenal sebagai Natto Gum dan Gamma Polyglutamic asam.
Dan dalam Efek dari penggabungan poli gamma-asam glutamate dalam Chitosan / DNA kompleks nanopartikel pada transfection ambilan dan efisiensi.
Chitosan (CS) / DNA kompleks nanopartikel (NPS) telah dianggap sebagai vektor untuk pengiriman gen. Meskipun menguntungkan untuk pengepakan dan perlindungan DNA, CS berbasis kompleks dapat menyebabkan kesulitan dalam DNA rilis setelah tiba di lokasi aksi. Dalam studi ini, suatu pendekatan melalui memodifikasi struktur internal mereka dengan memasukkan bermuatan negatif poli (gamma-asam glutamat) (gamma-PGA) di CS / DNA kompleks (CS / DNA / Gamma-PGA NPS) dilaporkan. Analisis dari sudut kecil hamburan sinar-X hasil menunjukkan bahwa DNA dan gamma-PGA membentuk kompleks dengan CS secara terpisah untuk menghasilkan dua jenis domain, yang mengarah pada pembentukan "NPS dipersulit". Dengan struktur internal ini, yang diperparah NPS bisa terpecah menjadi beberapa bahkan sub-partikel yang lebih kecil setelah selular internalisasi, sehingga meningkatkan kapasitas disosiasi CS dan DNA.
Akibatnya, setelah menggabungkan gamma-PGA di CS / DNA kompleks, peningkatan yang signifikan dalam efisiensi transfection mereka ditemukan. Menarik, di samping meningkatkan pelepasan DNA intracellularly, penggabungan gamma-PGA di CS / DNA kompleks secara signifikan meningkatkan ambilan mereka. Kami lebih lanjut menunjukkan bahwa selain non-spesifik-dimediasi bermuatan mengikat membran sel, ada yang spesifik cleavable tripsin-protein yang terlibat dalam internalisasi CS / DNA / Gamma-PGA NPS. Hasil tersebut menunjukkan bahwa gamma-PGA memainkan beberapa peran penting dalam meningkatkan ambilan dan efisiensi transfection CS / DNA / Gamma-PGA NPS.
Analisis kimia poli-gamma-asam glutamat yang diproduksi oleh plasmid-free Bacillus subtilis (natto): Bukti bahwa plasmid tidak terlibat dalam poli-gamma-asam glutamat produksi.
  1. KESIMPULAN
Demikian di dapat bahwa poli gama asam glutamat dapat merupakan konstituen utama dari nematocyst di Hydra (hydrozoa,Cnidaria) dapat juga merupakan hasil bentukan berupa polimer ekstraseluler dari bakteri staphylococcus epidermis yang berfungsi sebagai fasilitator pertumbuhan dan menjamin menjamin kelangsungan hidup bakteri di dalam host manusia. Poli Gama Asam Glutamat atau Natto Gum memiliki ultra-tinggi berat molekul lebih besar dari 5.000 kDa. Ultra-tinggi berat molekul PGA menurut penemuan yang sekarang memiliki berat molekul rata-rata lebih besar dari 13.000 kDa, dan lebih dari 95% dari molekul memiliki berat molekul yang berkisar antara 3.000 hingga 15.000 kDa. Pada DNA Kompleks /Chitosan memainkan beberapa peran penting dalam meningkatkan ambilan dan efisiensi transfection CS / DNA / Gamma-PGA NPS. Dapat dimanfaatkan di berbagai aplikasi sebagai bahan kosmetik dan dikembangkan sebagai obat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. human PARP2 for research. www.bpsbioscience.com.
Nagai T, Koguchi K, Itoh Y. Analisis kimia poli-gamma-asam glutamat 
                    yang diproduksi oleh plasmid-free Bacillus subtilis. Divisi of Applied
Microbiology, National Food Research Institute, Departemen Pertanian,  
Kehutanan dan Perikanan, Tsukuba 305 Jepang.www.nattobioscience.com.
Otto, Michael. Peranan Kunci poli-gamma-DL-asam glutamat dalam
                         penghindaran kekebalan tubuh dan virulensi dari Staphylococcus
 epidermidis. Rocky Mountain Laboratories, National Institutes of Healthy

         Hamilton, Montana, Amerika Serikat. www.natto bioscience.com

Peng SF, dkk. Biomaterial. www.Poly-gama-glutamicacid.com.
      
Weber J. Biochemical. Zoological Institute, University of Zurich-Irchel, 
                     Swiss. www.biochemical.com.


Read More

STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL

| |
0 komentar
STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL

Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalema. Tebal membran antara 5-10 nm. Apabila diamati dengan mikroskop cahaya tidak terlihat jelas, tetapi keberadaannya dapat dibuktikan pada waktu sel mengalami plasmolisis  S. Singer dan E.Nicolson (1972) menyampaikan teori tentang membran sel. Teori ini disebut teori membran mozaik cair, yang menjelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid. Membran sel merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara berlapislapis. Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel terdiri atas fosfolipid dan sterol. Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam air (hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol bersifat tidak larut dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar. Fosfolipid tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.

A.    Protein Ekstrinsik (Perifer)
Protein ini letaknya tersembul di antara dua lapis fosfolipid. Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air. Protein poriferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid; protein ini merupakan anggota yang terikat secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar. Pada sisi sitoplasmik membran plasma, sejumlah protein membran diikat di tempatnya melalui pelekatan pada sitoskeleton. Pada sisi bagian luarnya (eksterior), protein membran tertentu diikat pada serabut-serabut matriks akstaseluler
B.     Protein Intrinsik (Integral)
Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam dan bersifat hidrofobik yaitu tidak mudah larut dalam air. Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein. Adapun karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut dengan glikopolid. Sifat dari membran sel ini adalah selektif permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. . Protein integral umumnya merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membran tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino non polar yang biasanya bergulung menjadi heliks α. Ujung hidrofilik molekul ini dipaparkan ke larutan aqueous pada kedua sisi membran. Pelekatan-pelekatan ini berkombinasi untuk memberi sel hewan kerangka luar yang lebih kuat daripada yang diberikan oleh membran plasma itu sendiri.

Membran sel memiliki fungsi antara lain:
1.      sebagai pelindung sel,
2.      mengendalikan pertukaran zat, dan
3.      tempat terjadinya reaksi kimia.
4.      Membran plasma sangat penting untuk menjaga kehidupan sel. Fungsi membran sel   anatara lain melindungi isi sel, yaitu membrane sel befungsi mempertahankan isi sel; mengatur lalulintas molekul-molekul, membran plasma bersifat selektif permeabel artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membrane dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul tersebut berguna untuk mempertahankan kehidupan sel; sebagai reseptor rangsangan dari luar sel, rangsangan itu berupa zat-zat kimia seperti hormon,racun,rangsangan listrik,dan rangsangan mekanik.Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor yaitu glikoprotein. Organisasi molekuler membran mengakibatkan permeabilitas selektif Suatu lalulintas yang tunak dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi membran plasma dalam dua arah. Perhatikan pertukaran kimiawi antara sel otot dengan fluida ekstraseluler yang membasahinya. Gula, asam amino, dan nutrien lain memasuki sel, dan produk limbah metabolisme meninggalkan sel. Sel menyerap oksigen untuk respirasi seluler dan mengeluarkan karbondioksida. Sel itu juga mengatur konsentrasi ion anorganiknya, seperti Na+,K+,Ca2+,dan Cl-, dengan cara membolak-balik arahnya dari satu arah ke arah lainnya melintasi membran plasma. Walaupun lalu lintas melalui membran ini padat, membran sel itu permeabel secara selektif, dan substansi-substansi tidak dapat melintasi rintangan tersebut secara sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan menolak yang lainnya. Di samping itu, substansi-substansi gerak melintasi membran pada laju yang berbeda-beda.
5.      Membran plasma berfungsi untuk mengasingkan kandungan sel daripada persekitaran luar. Ia juga dapat mengawal pergerakan bahan ke dalam dan keluar sel. Ia telap kepada air dan lipid tetapi tidak telap kepada bahan-bahan tidak berpola. Molekul-molekul kecil dan bahan larut lipid dapat melalui lapisan lipid dengan mudah.
Contoh molekul-molekul kecil ialah:
·         air
·         oksigen
·         karbon dioksida
Contoh molekul-molekul larut lipid ialah:
·         gliserol
·         asid lemak
·         vitamin A, D, E, K
·         hormon jenis steroid
Selain itu, membran plasma berfungsi untuk melindungi organel-organel di dalam sel.
6.      Mengatur transportasi air dan zat terlarut dari luar ke dalam sel dan sebaliknya Bertindak sebagai receptor. Misal terhadap zat kimia dan hormon dan Pembatas antara isi sel dan lingkungannya.Untuk menunjang fungsinya ini, membran sel memiliki kemampuan untuk mengenali zat. Zat yang dibutuhkan akan diizinkan masuk, sedangkan zat yang sudah tidak digunakan berupa sampah akan dibuang.
Berdasarkan analisis kimia, membran sel tersusun atas lipida dan protein (lipoprotein). Lipidanya berupa fosfolipid, glikolipid dan sterol. Sterol umumnya berupa kolesterol. Sedang protein penyusun membran sel terutama terdiri dari glikoprotein.karena struktur dan sifat dari molekul-molekul
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama membran.  model yang dapat diterima untuk penyusunan molekul-molekul tersebut dalam membran adalah model mosaik fluida. Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Molekul lemak terdiri atas dua lapis, terdapat di bagian tengah membran. Di sebelah luarnya terdapat lapisan protein perifer (protein tepi), yang menyusun tepi luar dan dalam membran. Selain protein perifer, terdapat pula molekul-molekul protein tertentu yang masuk ke dalam lapisan lemak. Bahkan ada yang masuk hingga menembus dua lapisan lemak. Protein yang masuk ke lapisan lemak itu disebut protein integral. Pada tempat-tempat tertentu, terbentuk pori yang dibatasi oleh molekul protein. Tebal membran plasma antara 5-10 nm.
Molekul protein dan lemak itu tidak statis, melainkan senantiasa bergerak. Dapat dibayangkan molekul lemak sebagai “benda cair” yang di atasnya dan di dalamnya terdapat molekul protein yang “berenang-renang”. Itulah sebabnya struktur membrane yang demikian disebut sebagai “mosaik fluida”. Lemak membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat),glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat), dan sterol (lemak yang bersenyawa dengan kolesterol). Sedangkan protein membran tersusun atas glikoprotein (protein yang bersenyawa dengan karbohidrat). Kualitas fluida membran
Membran bukanlah lembaran molekul statis yang terikat kuat di tempatnya. Membran ditahan bersama terutama oleh interaksi hidrofobik, yang jauh lebih lemah dari ikatan kovalen. Sebagian besar lipid dan sebagian protein dapat berpindah secara acak dalam bidang membrannya. Akan tetapi, jarang terjadi suatu molekul bertukar tempat secara melintang melintasi membran, yang beralih darri satu lapisan fosfolipid ke lapisan lainnya; untuk melakukan hal seperti itu, bagian hidrofilik molekul tersebut harus melintasi inti hidrofobik membrannya.
            Fosfolipid bergerak di sepanjang bidang membran dengan cepat, kira-kira 2 µm per detik. Protein jauh lebih besar daripada lipid dan bergerak lebih lambat, tetapi sebagai protein membran, sebenarnya berpindah. Dan sebagian protein membran sepertinya bergerak dengan cara yang sangat terarah, mungkin digerakkan di sepanjang serabut eksoskeleton oleh protein motor yang dihubungkan dengan ujung-ujung sitoplasmik protein membran. Akan tetapi, banyak protein membran lain sepertinya dibuat tidak bergerak dengan keterikatannya pada sitoskeleton.
              Suatu membran tetap berwujud fluida begitu suhu turun, hingga akhirnya, pada bebeapa suhu kritis, fosfolipid mengendap dalam suatu susunan yang rapat dan membrannya membeku, tak ubahnya seperti minyak babi yang membentuk kerak lemak ketika minyaknya mendingin. Suhu beku membran tergantung pada komposisi lipidnya. Membran tetap berwujud fluida pada suhu yang lebih rendah jika membran itu mengandung banyak fosfolipid dengan ekor hidrokarbon tak jenuh. Karena adanya kekusutan di tempat ikatan gandanya, hidrakarbon tak jenuh tidak tersusun serapat hidrokarbon jenuh.
Kolesterol steroid, yang terjepit di antara molekul-molekul fosfolipid dalam membran plasma hewan, membantu menstabilkan membran tersebut. Pada suhu yang relative hangat (37oC) kolesterol membuat membran kurang bersifat fluida dengan mengontrol gerakan fosfolipid.        Akan tetapi, karena kolesterol juga menghambat penyusunan – rapat fosfolipid, kolesterol ini menurunkan suhu yang dibutuhkan membrannya agar bisa membeku.
Membran haruslah bersifat fluida agar dapat bekerja dengan baik, membran itu biasanya sekental minyak salad. Apabila membran membeku, permeabilitasnya berubah,dan protein enzimatik di dalamnya mungkin menjadi inaktif. Suatu sel dapat mengubah komposisi lipid membrannya dalam tingkatan tertentu sebagai penyesuaian terhadap suhu yang berubah. Misalnya, dalam banyak tumbuhan yang dapat bertahan dalam kondisi yang sangat dingin, seperti gandum musim dingin, presentase fosfolipid tak jenuh meningkat dalam musim gugur, suatu adaptasi yang menghalangi pembekuan membran selama musim dingin.
             Membran sebagai mosaik struktur dan fungsi Membran merupakan kolase banyak protein berbeda-beda yang tertanam dalam matriks fluida bilayer lipid. Bilayer lipid ini merupakan penyusun utama membran tersebut, tetapi protein menentukan sebagian besar fungsi spesifik membran. Membran plasma dan membran berbagai macam organel masing-masing memiliki koleksi protein yang unik. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 50 jenis protein dalam membran plasma sel darah merah.                                         
Membran memiliki muka sisi dalam dan sisi luar yang sangat berbeda. Kedua lapisan lipid mungkin bebrbeda komposisi lipid spesifiknya., dan setiap protein memiliki orientasi terarah dalam membrannya. Membran plasma juga memiliki karbohidrat, yang dibatasi pada permukaan luar saja. Distribusi protein, lipid, dan karbohidrat yang taksimetris ini ditentukan sewaktu membrannya sedang dibuat oleh reikulum endoplasmik. Molekul yang berawal pada muka sisi dalam RE berakhir pada muka sisi luar membran plasma.

DAFTAR PUSTAKA
-                        Hey neeh. 2008. struktur dan fungsi membran sel. Jawa timur: file:/human-cell.html
-                       Lauda niki. 2008. Membran sel. : Http://MEMBRAN SEL Blog Archive  Nikilauda2810′s Weblog.html
-                      Wbio. 2009. Struktur dan Fungsi Sel : :http://Struktur dan Fungsi Sel  Wordbiology.html

Read More

Rabu, 08 Juni 2011

| |
0 komentar

UNSUR HARA BAGI TANAMAN

Unsur hara penting (esensiel) yang sangat diperlukan tanaman adalah : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Belerang (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Semg (Zn), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Molib Denum (Mo), Boron (B), Mangan (Mn), dan Khlor (Cl),. Dari 16 unsur tersebut dibagi menjadi dua grup yaitu hara makro ( C,H,O,N,P,K,Ca, Mg dan S) dan unsure hara mikro (Fe,Zn,Mn,Cu,Mo,B, dan Cl). Umumnya unsure hara makro dibutuhkan oleh tanaman lebih banyak dibandingkan hara mikro. 

•  Nitrogen (N)
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman. Menurut Vest et al. (1973), sekitar 75% dari seluruh N yang dibutuhkan tanaman diperoleh dari fixasi N. tanaman yang kahat N terlihat kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat mati.

•  Fosfor (P)
Unsur hara P berguna untuk energi transfer dan pengangkutan hasil metabolisme di dalam tanaman, merangsang pembentukan akar dan pembungaan. Tanaman yang kahat P antara lain kerdil, daun sempit, daun berwarna kemerahan atau keunguan dan pembentukan buah / biji berkurang. 

•  Kalium (K)
Fungsi hara K berperan dalam proses fotosintesa , pengangkutan hasil asimilasi, metabolisme air dan aktifitas enzim (Fawconnier, 1986). Gejala kahat K terlihat pada batang dan daun yang lemah sehingga mudah rebah, daun berwarna hijau tua kebiruan, adanya warna kuning mulai ujung daun mengering, kadang- kadang timbul bercak coklat terutama pada ujungnya. 

•  Belerang (S)
Unsure hara S merupakan salah satu komponen protein dalam tanman , sehingga jumlah yang diperlukan setara dengan hara P (White and Collins, 1982). Gejala kekurangan unsure hara S mirip dengan kekahatan N dan agak susah membedakannya. Warna kunung lebih jelas pada daun muda. 

•  Kalsium (Ca)
Unsur hara Ca berpengaruh pada pembentukan bintil akar, berperan dalam hidrolisa ATP dan fosfolipid, merupakan kofaktor beberapa enzim gejala kekahatan unsure hara Ca, antara lain pucuk daun agak putih, menggulung, keriting atau salah bentuk dan perakaran tidak normal. 

•  Magnesium (Mg)
Magnesium (Mg) merupakan unsure hara yang penting dalam proses pembentukan khlorofil, sehingga ikut berperan dalam proses fotosintesa. Kekahatan unsure Mg terlihat pada daun yang agak bergelombang dan melengkung ke bawah, timbul gejala khlorosis interveinal pada daun tua. 

•  Besi (Fe)
Fungsi Fe berperan dalam system enzim dalam metabolisme tanaman. Gejala kahat Fe terlihat adanya pucuk daun khlorosis dan agak putih, tanaman kerdil. Sebaliknya sering terjadi akses Fe yang menyebabkan keracunan tanaman. 

•  Zeng (Zn)
Unsur hara Zn ikut berperan dalam pembentukan IAA dalam tanaman . tanaman yang kahat Zn bahwa tulang utama daun yang muda pada bagian dasar mengalami khlorosis, kerdil, warna coklat pada daun bawah, helaian daun lebih kecil, pertumbuhan tidak merata dan masak terlambat. 

•  Mangan (Mn)
Mangan Mn berperan dalam proses transport electron pada proses fotosintesis , dan apabila kekurangan Mn pembentukan khlorofil terganggu. Apabila tanaman kekurangan Mn, terlihat khlorosis dari ujung daun ke pangkal daun, daun menjadi pendek, sempit dan berwarna hijau muda. 

•  Tembaga (Cu)
Dalam tanaman unsure hara Cu berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat. Kekurangan unsure Cu menyebabkan daun berwarna hijau kebiruan, khlorosis dan daun pucuk tidak mampu membuka.

Menurut Ismunadji (1985) timbulnya kekahatan unsure mikro pada tanaman pangan disebabkan oleh beberapa factor , antara lain :
•  Secara alamiah tanah berkadar unsure mikro rendah karena sifat     fisik dan kimia tanah.
•  Budidaya petanian yang intensif menyebabkan peningkatan     pengurasan unsure hara makro dan mikro
•  Penggunaan pupuk anorganik yang beranalisis tinggi dan     kurangnya pemakaian pupuk organic.
•  Pemupukan fosfat yang tinggi dan terus menerus merangsang     kekurangan unsure tertentu, antara lain Zn dan Cu.
•  Introduksi varietas unggul baru yang lebih peka terhadap     kekahatan hara.
•  Pengapuran lahan asam yang terus menerus ddn berlebihan dapat     menimbulkan kahat unsure mikro seperti B, Zn, Fe, Mn dan Cu
•  Membuang sisa tanaman sari sawah / lading mendorong     kekahatan unsure mikro.
Read More